Teknologi Belum Matang, 4 dari 10 Proyek Agentic AI Diperkirakan Gagal pada 2027
- Kamis, 26 Juni 2025

JAKARTA - Lembaga riset teknologi terkemuka dunia, Gartner, mengeluarkan prediksi mengejutkan terkait masa depan proyek kecerdasan buatan (AI) berbasis agen atau agentic AI. Menurut Gartner, lebih dari 40 persen proyek agentic AI diperkirakan akan dibatalkan sebelum akhir tahun 2027. Penyebab utama kegagalan tersebut adalah meningkatnya biaya pengembangan serta ketidakjelasan nilai bisnis yang dihasilkan dari teknologi ini.
Agentic AI: Definisi dan Potensi Revolusioner
Agentic AI merupakan salah satu cabang dari kecerdasan buatan yang mengembangkan agen cerdas mandiri yang mampu melakukan tindakan secara otomatis dan membuat keputusan tanpa intervensi manusia secara langsung. Teknologi ini dipandang memiliki potensi besar untuk merevolusi berbagai sektor industri, mulai dari layanan pelanggan, otomasi proses bisnis, hingga sistem pengambilan keputusan yang kompleks.
Baca Juga
Namun, terlepas dari prospek cerah yang diusung, implementasi agentic AI ternyata menghadapi sejumlah hambatan signifikan, terutama dari segi biaya dan manfaat yang tidak langsung terlihat.
Biaya Proyek Agentic AI yang Meningkat Drastis
Gartner menyoroti bahwa salah satu tantangan utama dalam proyek agentic AI adalah tingginya biaya yang diperlukan untuk mengembangkan dan mengoperasikan sistem ini. Pengembangan teknologi yang kompleks membutuhkan sumber daya manusia dengan keahlian tinggi, infrastruktur teknologi canggih, serta proses pelatihan algoritma yang memakan waktu lama dan biaya besar.
Analis Gartner, Michael O’Rourke, menjelaskan, “Proyek agentic AI menuntut investasi awal yang sangat besar, tidak hanya dari segi teknologi, tapi juga pengembangan model bisnis yang mampu mengintegrasikan AI secara efektif. Banyak organisasi yang kemudian menghadapi kendala pendanaan dan akhirnya memilih untuk membatalkan proyek mereka.”
Nilai Bisnis Agentic AI yang Belum Terdefinisi dengan Jelas
Selain faktor biaya, masalah utama lain adalah ketidakjelasan nilai bisnis yang bisa dihasilkan dari agentic AI. Banyak perusahaan mengalami kesulitan mengukur dan memprediksi dampak finansial yang nyata dari penerapan teknologi ini dalam jangka pendek maupun panjang.
“Banyak inisiatif agentic AI yang berjalan tanpa peta jalan bisnis yang jelas. Akibatnya, ROI (Return on Investment) sulit diukur, dan manajemen menjadi ragu untuk melanjutkan proyek yang belum menunjukkan hasil nyata,” tambah Michael O’Rourke.
Dampak Pembatalan Proyek Agentic AI bagi Industri Teknologi dan Bisnis
Prediksi Gartner bahwa hampir setengah dari proyek agentic AI akan dibatalkan mengindikasikan adanya koreksi besar dalam ekspektasi dunia teknologi. Sementara teknologi AI semakin berkembang pesat, realitas penerapan di lapangan ternyata jauh lebih kompleks dan menuntut perencanaan matang.
Bagi industri teknologi, hal ini berarti perlunya fokus pada pengembangan solusi AI yang lebih terukur dan sesuai kebutuhan bisnis. Sementara bagi pelaku bisnis, perlu adanya evaluasi lebih dalam sebelum mengadopsi teknologi canggih agar tidak terjebak dalam proyek yang mahal dan tidak menguntungkan.
Strategi Mengatasi Tantangan Proyek Agentic AI
Gartner merekomendasikan sejumlah strategi agar proyek agentic AI dapat lebih sukses dan berkelanjutan, antara lain:
Perencanaan Bisnis yang Jelas dan Terukur
Sebelum memulai proyek, organisasi harus memastikan bahwa ada peta jalan bisnis yang jelas dengan indikator keberhasilan yang terukur dan realistis.
Pendekatan Iteratif dan Prototyping
Menggunakan metode pengembangan yang fleksibel seperti agile dan prototyping untuk menguji coba teknologi secara bertahap dan menghindari investasi besar sekaligus.
Kolaborasi Lintas Fungsi
Melibatkan berbagai divisi dalam organisasi, mulai dari IT, bisnis, hingga manajemen risiko, agar proyek agentic AI dapat dikembangkan dengan mempertimbangkan berbagai aspek.
Manajemen Risiko dan Anggaran yang Ketat
Mengelola risiko biaya dan sumber daya secara ketat agar pengeluaran dapat dikontrol dan hasil proyek dapat dimaksimalkan.
Respon Pelaku Industri terhadap Prediksi Gartner
Berbagai perusahaan teknologi dan startup AI merespons prediksi Gartner dengan sikap hati-hati namun optimistis. Mereka mengakui adanya tantangan namun tetap yakin bahwa agentic AI memiliki potensi besar apabila dikembangkan secara tepat.
CEO sebuah perusahaan AI startup di Jakarta, Budi Santoso, mengungkapkan, “Kami melihat adanya hambatan dari sisi biaya dan nilai bisnis, namun dengan pendekatan inovatif dan fokus pada kasus penggunaan spesifik, agentic AI masih menjadi solusi penting untuk transformasi digital.”
Sementara itu, pakar teknologi dari Universitas Indonesia, Dr. Ratna Dewi, menambahkan, “Prediksi ini menjadi peringatan bagi para pelaku industri untuk tidak terburu-buru mengadopsi teknologi baru tanpa persiapan matang. Keberhasilan agentic AI tergantung pada sinergi antara teknologi, bisnis, dan regulasi.”
Potensi dan Masa Depan Agentic AI di Indonesia dan Dunia
Meskipun ada prediksi tinggi tentang pembatalan proyek, agentic AI tetap menjadi salah satu teknologi yang paling menjanjikan dalam era digitalisasi. Pemerintah Indonesia telah memasukkan pengembangan AI dalam rencana strategis nasional untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital dan industri 4.0.
Dengan adanya tantangan biaya dan nilai bisnis, pemerintah dan sektor swasta perlu meningkatkan kolaborasi dan investasi dalam riset dan pengembangan agar teknologi agentic AI dapat diadaptasi dengan tepat guna.
Prediksi Gartner mengenai pembatalan lebih dari 40 persen proyek agentic AI pada tahun 2027 menunjukkan bahwa meskipun teknologi AI semakin maju, penerapan di lapangan masih penuh tantangan. Faktor biaya tinggi dan ketidakjelasan nilai bisnis menjadi penghambat utama kesuksesan proyek.
Namun, dengan strategi pengelolaan proyek yang baik, perencanaan bisnis yang matang, dan kolaborasi lintas sektor, potensi agentic AI tetap terbuka lebar sebagai salah satu pendorong inovasi dan efisiensi di berbagai industri.
Sebagai penutup, Michael O’Rourke menegaskan, “Agentic AI bukan sekadar teknologi canggih, melainkan sebuah investasi strategis yang harus dikelola dengan cermat. Hanya dengan pendekatan yang tepat, teknologi ini bisa memberikan manfaat maksimal dan bertahan dalam jangka panjang.”

Aldi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
8 Mobil Listrik Modern Hadir dengan Aplikasi Canggih
- 10 September 2025
2.
Makanan Tradisional Jepang Mendukung Umur Panjang Sehat
- 10 September 2025
3.
Daftar Harga BBM Pertamina Seluruh Indonesia Hari Ini
- 10 September 2025
4.
PLN Pastikan Tarif Listrik September 2025Tetap Stabil
- 10 September 2025
5.
Harga Minyak Naik, Prospek Ekonomi Tetap Menjanjikan
- 10 September 2025