Hujan Ekstrem Intai Bangka Belitung dan Maluku, BMKG Imbau Waspada

Hujan Ekstrem Intai Bangka Belitung dan Maluku, BMKG Imbau Waspada
Hujan Ekstrem Intai Bangka Belitung dan Maluku, BMKG Imbau Waspada

JAKARTA - Fenomena cuaca ekstrem kembali mengintai beberapa wilayah Indonesia.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan bahwa potensi hujan sangat lebat berpeluang terjadi di sejumlah daerah, termasuk Kepulauan Bangka Belitung, Maluku, dan Maluku Utara. Penyebab utama kondisi ini adalah pengaruh Siklon Tropis Matmo yang kini tengah bergerak di wilayah Laut Cina Selatan.

Meski intensitasnya diprediksi melemah dalam waktu dekat, BMKG menegaskan bahwa dampak tidak langsung dari siklon tersebut masih berpotensi besar terhadap pembentukan awan hujan di beberapa wilayah Tanah Air.

Baca Juga

Lenovo Legion Pro 5i dan 5i Hadir Dengan Performa Tinggi Bagi Gamer

“Dalam 24 jam ke depan, Siklon Tropis Matmo diperkirakan melemah ke kategori 1 dengan kecepatan angin maksimum 60 knot dan tekanan minimum 980 hPa. Siklon ini bergerak ke arah barat laut dan diperkirakan segera keluar dari area pemantauan TCWC Jakarta,” ujar Prakirawan BMKG.

Menurut Sastia, meskipun kekuatan siklon mulai berkurang, fenomena atmosfer yang ditimbulkannya masih signifikan. Siklon tersebut menginduksi low-level jet serta membentuk daerah konvergensi di wilayah Laut Cina Selatan dan Vietnam, yang kemudian memicu pembentukan awan hujan tebal di sejumlah daerah di Indonesia bagian timur dan tengah.

Dampak Siklon Tropis Matmo Terhadap Cuaca Nasional

Siklon tropis yang terbentuk di Laut Cina Selatan ini merupakan bagian dari dinamika atmosfer regional yang kerap memengaruhi kondisi cuaca di wilayah Asia Tenggara. BMKG menjelaskan bahwa meskipun pusat tekanan rendah berada di luar wilayah Indonesia, efek sampingnya dapat terasa cukup kuat, terutama di kawasan yang berdekatan dengan pergerakan angin siklonik tersebut.

Pengaruh utama dari Siklon Tropis Matmo antara lain peningkatan kecepatan angin di lapisan bawah atmosfer (low-level jet) dan terbentuknya daerah pertemuan angin (konvergensi). Kedua kondisi ini dapat mempercepat proses kondensasi udara lembap, sehingga menghasilkan awan konvektif yang memicu hujan sedang hingga sangat lebat.

Daerah yang Berpotensi Diguyur Hujan Lebat

BMKG memaparkan bahwa potensi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat kemungkinan besar terjadi di beberapa wilayah, seperti Kepulauan Bangka Belitung, Maluku, dan Maluku Utara.

Selain itu, BMKG juga mengidentifikasi adanya pola konvergensi dan konfluensi udara di beberapa wilayah lain, termasuk:

Laut Sulawesi

Laut Seram

Papua Barat hingga wilayah Papua Pegunungan

Teluk Thailand dan Laut Natuna Utara

Daerah-daerah ini berpotensi mengalami peningkatan curah hujan secara signifikan dalam beberapa hari mendatang. Warga setempat diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan genangan air di wilayah dataran rendah.

Imbauan BMKG untuk Masyarakat

BMKG menegaskan pentingnya masyarakat untuk selalu memperbarui informasi cuaca harian, terutama bagi mereka yang tinggal di wilayah dengan potensi hujan ekstrem. Kondisi atmosfer yang tidak stabil bisa berubah cepat, sehingga perlu pemantauan rutin agar dapat melakukan langkah antisipatif.

“Kami mengimbau masyarakat di wilayah terdampak agar tetap waspada terhadap kemungkinan bencana seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang. Informasi resmi dan pembaruan cuaca bisa diakses melalui kanal BMKG dan media massa terpercaya,” kata Sastia Frista.

Lembaga tersebut juga mengingatkan bahwa wilayah pesisir dan kepulauan perlu mewaspadai potensi gelombang tinggi akibat pengaruh tidak langsung dari siklon tropis. Nelayan dan operator kapal diimbau menunda pelayaran jika kondisi angin dan ombak tidak memungkinkan.

Potensi Cuaca Ekstrem Masih Terbuka

Meskipun Siklon Tropis Matmo diperkirakan melemah dalam 24 jam ke depan, BMKG menilai potensi cuaca ekstrem belum sepenuhnya berakhir. Dinamika atmosfer seperti monsoon trough dan peningkatan aktivitas konvektif di wilayah timur Indonesia bisa memunculkan potensi hujan deras secara lokal.

Kondisi ini juga diperparah dengan peralihan musim dari kemarau ke hujan di sejumlah daerah. Fase peralihan ini biasanya ditandai dengan cuaca tidak menentu, di mana hujan deras disertai petir dan angin kencang sering terjadi pada siang hingga sore hari.

Fenomena Siklon Tropis Matmo menjadi pengingat bahwa kondisi cuaca di Indonesia sangat dipengaruhi oleh dinamika atmosfer regional. Meskipun pusat siklon tidak berada di wilayah Indonesia, dampaknya bisa terasa hingga ribuan kilometer, terutama dalam bentuk hujan lebat dan angin kencang.

BMKG memastikan pihaknya terus melakukan pemantauan intensif terhadap perkembangan siklon serta potensi pembentukan awan hujan di sekitar wilayah Indonesia.

Masyarakat diminta tetap tenang namun waspada, mengingat potensi cuaca ekstrem masih mungkin terjadi dalam beberapa hari ke depan, khususnya di Kepulauan Bangka Belitung, Maluku, Maluku Utara, dan Papua bagian barat. Dengan

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

One Global Capital Dorong Investor RI Maksimalkan Properti Asia Pasifik

One Global Capital Dorong Investor RI Maksimalkan Properti Asia Pasifik

4 Cara Mudah dan Hemat Menjelajahi Kyoto Jepang Pakai Transportasi Umum

4 Cara Mudah dan Hemat Menjelajahi Kyoto Jepang Pakai Transportasi Umum

UMKM Indonesia Kini Bisa Jualan Online Lewat Website Gratis

UMKM Indonesia Kini Bisa Jualan Online Lewat Website Gratis

Pentingnya Ganti Bantal Demi Kualitas Tidur dan Kesehatan

Pentingnya Ganti Bantal Demi Kualitas Tidur dan Kesehatan

Studi Terbaru: Perempuan yang Tidur Kurang Meningkatkan Risiko

Studi Terbaru: Perempuan yang Tidur Kurang Meningkatkan Risiko