Disporapar Kalbar Dorong Pengembangan Jaringan Desa Wisata untuk Ekonomi Kreatif

Rabu, 05 Maret 2025 | 08:13:37 WIB
Disporapar Kalbar Dorong Pengembangan Jaringan Desa Wisata untuk Ekonomi Kreatif

JAKARTA - Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kalimantan Barat (Kalbar) aktif memajukan inisiatif pengembangan jaringan desa wisata sebagai strategi memperkuat sektor pariwisata berbasis ekonomi kreatif di daerah tersebut. Dengan fokus mengoptimalkan potensi lokal, program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat.

Kepala Disporapar Kalbar, Windy Prihastari, menjelaskan bahwa hingga saat ini, sebanyak 180 desa di Kalbar telah terdaftar dalam Jaringan Desa Wisata (Jadesta) yang dicanangkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). "Pariwisata dan ekonomi kreatif tidak bisa dipisahkan. Desa wisata harus mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui pengembangan sektor kreatif," ujar Windy pada Selasa di Pontianak.

Upaya Menuju Potensi Wisata Berkelanjutan

Program pengembangan desa wisata ini bertujuan untuk mengelola dan mengoptimalkan potensi lokal di berbagai desa agar dapat berkembang menjadi destinasi wisata yang berkelanjutan. Menurut Windy, proses memasukkan desa ke dalam jaringan desa wisata nasional memerlukan tahapan yang kompleks, karena setiap desa harus memenuhi berbagai indikator yang telah ditetapkan, termasuk potensi ekonomi kreatif yang kuat.

Sejak 2020, Disporapar Kalbar telah secara aktif melakukan pemetaan dan memberikan pendampingan kepada desa-desa yang memiliki potensi untuk berkembang. "Kami melakukan kunjungan langsung ke desa-desa dan membantu mempromosikannya dengan menyediakan dokumentasi dan video reels secara gratis," kata Windy. Pemerintah juga membekali pemerintah desa dengan berbagai program pengembangan potensi wisata, bekerjasama dengan pemuda setempat untuk mengembangkan desa-desa tersebut lebih lanjut.

Pengakuan Nasional dan Potensi Ekonomi

Setelah melalui proses kurasi dan penilaian yang ketat dari Kemenparekraf, desa-desa yang memenuhi kriteria kemudian diusulkan untuk masuk ke dalam Jadesta. Saat ini, Kalbar dapat berbangga dengan 180 desa yang terdaftar secara resmi, beberapa di antaranya bahkan telah menerima penghargaan atas pengelolaan wisata yang inovatif.

Keberhasilan ini tidak hanya memberikan pengakuan nasional tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat lokal, terutama di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) seperti kerajinan, kuliner, homestay, dan layanan wisata lainnya. "Ke depan, kami akan terus mendorong promosi dan kolaborasi agar desa-desa wisata di Kalbar semakin dikenal luas dan menarik lebih banyak wisatawan," tambah Windy.

Tantangan dan Kolaborasi untuk Masa Depan

Salah satu tantangan utama yang dihadapi dalam program ini adalah efisiensi anggaran. Namun, Windy tetap optimistis bahwa sektor pariwisata Kalbar dapat berkembang melalui kerja sama yang erat antara desa-desa wisata dan pihak swasta. "Kolaborasi menjadi kunci dalam pengembangan pariwisata Kalimantan Barat," tegasnya.

Disporapar juga menyoroti pentingnya kerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, komunitas lokal, dan pihak swasta untuk memastikan program pengembangan desa wisata ini dapat berjalan dengan efektif dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.

Dampak Sosial dan Harapan Keberlanjutan

Dengan beroperasinya desa-desa wisata secara optimal, diharapkan dapat tercipta dampak sosial yang positif bagi masyarakat sekitar, terutama dalam hal peningkatan pendapatan dan kesejahteraan. Desa-desa wisata ini tidak hanya akan menjadi penarik wisatawan domestik dan internasional tetapi juga menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan ekonomi daerah.

Pada akhirnya, harapan besar diletakkan pada pengembangan jaringan desa wisata ini, di mana keberlanjutan menjadi fokus utama agar nantinya bisa memberikan manfaat jangka panjang bagi Kalimantan Barat dan masyarakatnya. Seperti yang Windy sampaikan, "Kami berkomitmen untuk terus mengawal inisiatif ini agar menjadi pilar penting dalam ekonomi kreatif dan pariwisata Kalimantan Barat."

Melalui strategi kolaboratif ini, Disporapar berharap dapat membangun masa depan pariwisata Kalbar yang cerah dan berkelanjutan, menjadikan wilayah tersebut sebagai destinasi wisata unggulan di Indonesia. Pengembangan jaringan desa wisata Kalimantan Barat menjadi langkah penting dalam mewujudkan cita-cita tersebut.

Terkini

Danantara Jadi Pilar Strategis Kemandirian Fiskal Indonesia

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:22 WIB

Hutama Karya Rayakan Harhubnas Dengan Jembatan Ikonik

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:21 WIB

Jasa Marga Tingkatkan Layanan Tol Cipularang Padaleunyi

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:19 WIB

Waskita Karya Garap Proyek Budidaya Ikan Nila

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:17 WIB