Viral Keluarga Pasien Bentrok dengan Dokter di RSUD Praya: Sorotan Kekerasan Verbal dan Upaya Penyelesaian

Kamis, 27 Februari 2025 | 03:59:04 WIB
Viral Keluarga Pasien Bentrok dengan Dokter di RSUD Praya: Sorotan Kekerasan Verbal dan Upaya Penyelesaian

JAKARTA - Di era digital yang serba cepat ini, berita mengenai tindakan kekerasan verbal terhadap tenaga medis kini kembali viral, menggugah perhatian banyak pihak. Salah satu insiden tersebut terjadi di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Praya, Lombok Tengah, melibatkan seorang dokter umum bernama Heri dan keluarga pasien berinisial Rs.

Kronologi Kejadian di RSUD Praya

Pada Senin, 24 Februari 2025, sebuah video yang memperlihatkan Rs, anggota keluarga pasien, melontarkan kemarahan terhadap dokter Heri, tersebar luas di media sosial. Video ini pertama kali diunggah pada akun Facebook milik Rs dan segera saja menyebar, ditonton lebih dari 464 ribu kali dengan ribuan komentar dan dibagikan sebanyak 1.000 kali hingga hari Rabu, 26 Februari 2025.

Dalam video tersebut, Rs mengekspresikan kemarahan karena merasa tidak puas dengan pertanyaan-pertanyaan dokter Heri terkait kondisi pasien yang dirawat. Kemarahan Rs memuncak hingga ia membanting dokumen kesehatan di meja dan menendang kursi. Tanpa berpikir panjang, Rs memutuskan untuk memindahkan sang ayah, pasien bersangkutan, ke rumah sakit lain. "Saya ajarin, kalau jadi dokter kita harus mengerti kondisi keluarga pasien, jangan malah dilawan keras-keras, sudah sepuluh kali pertanyaanmu bolak balik," ucap Rs dalam rekaman yang beredar luas tersebut.

Respon RSUD Praya terhadap Insiden

Direktur RSUD Praya, Mamang Bagiansyah, mengungkapkan bahwa manajemen rumah sakit segera mengambil tindakan untuk menyelidiki kejadian ini. "Kami melacak dengan mengecek CCTV dan menanyakan kepada dokter serta kepala instalasi IGD mengenai kronologi kejadian," jelas Mamang. Ia menegaskan bahwa pertanyaan yang diajukan dokter Heri hanyalah bagian dari Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam proses anamnesis. "Kami perlu informasi yang jelas untuk menentukan diagnosis," tambahnya, menjelaskan pentingnya pengumpulan informasi medis yang rinci.

Tanggapan dari Ikatan Dokter Indonesia

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Lombok Tengah, yang juga bernama Mamang, menyatakan kekecewaannya atas kejadian ini. Ia mengutuk keras tindakan Rs dan caption yang menyertai unggahan Rs, yang dianggap mencederai integritas profesi dokter. "Seburuk apapun kami, tidak pantas disetarakan dengan iblis," tegasnya. Meskipun demikian, pihak IDI masih mempertimbangkan untuk memilih jalur hukum atau penyelesaian secara kekeluargaan. "Kami memang banyak berbenah, tetapi untuk kasus ini, klarifikasi diperlukan," jelasnya.

Dampak dan Reaksi Publik

Insiden ini memicu berbagai reaksi dari masyarakat. Ada yang mengecam tindakan Rs, menganggap bahwa tindakan tersebut tidak dapat diterima karena dokter hanya menjalankan tugasnya berdasarkan SOP. Namun, ada juga yang menyarankan agar tenaga medis meningkatkan sensitivitas komunikasi dengan keluarga pasien.

Sebagai catatan, insiden ini menyoroti betapa pentingnya komunikasi yang baik antara tenaga medis dan keluarga pasien dalam situasi yang stres. Kesalahan komunikasi dapat memunculkan frustrasi dan kekesalan, yang dapat dihindari dengan kepekaan dan empati dari kedua belah pihak.

Upaya Pendekatan Penyelesaian Konflik

RSUD Praya saat ini sedang mengkaji kemungkinan penyelesaian perselisihan ini melalui jalur keluarga atau jalur hukum. Banyak pihak berharap bahwa konfrontasi semacam ini tidak akan terulang di masa depan. Hal ini menjadi pembelajaran penting bagi seluruh rumah sakit untuk lebih memperhatikan aspek komunikasi dalam melayani pasien dan keluarganya.

Menyoroti Perlunya Kesadaran dan Edukasi

Peristiwa ini membuka mata kita semua akan perlunya edukasi dan pemahaman lebih lanjut di kalangan masyarakat tentang peran dan tanggung jawab tenaga medis. Selain itu, tenaga medis juga perlu dilatih dalam hal keterampilan komunikasi agar dapat menangani situasi dengan lebih baik, terutama dalam kondisi darurat di mana tekanan dan kekhawatiran memuncak.

Terkini

Danantara Jadi Pilar Strategis Kemandirian Fiskal Indonesia

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:22 WIB

Hutama Karya Rayakan Harhubnas Dengan Jembatan Ikonik

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:21 WIB

Jasa Marga Tingkatkan Layanan Tol Cipularang Padaleunyi

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:19 WIB

Waskita Karya Garap Proyek Budidaya Ikan Nila

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:17 WIB