BMKG Rilis Prakiraan Cuaca Ekstrem 9 hingga 15 September 2025

Rabu, 10 September 2025 | 15:04:00 WIB
BMKG Rilis Prakiraan Cuaca Ekstrem 9 hingga 15 September 2025

JAKARTA - Memasuki pekan kedua September 2025, sejumlah wilayah di Indonesia menghadapi kondisi cuaca yang masih bervariasi dan berpotensi menimbulkan dampak signifikan. Selama sepekan terakhir, hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang melanda beberapa daerah, termasuk Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kepulauan Riau, Papua Barat Daya, dan Sulawesi Tenggara. 

BMKG mencatat curah hujan lebat mencapai 83,7 mm/hari di Kalimantan Timur, 78,8 mm/hari di Kalimantan Barat, dan 74,2 mm/hari di Kalimantan Selatan. Sementara itu, angin kencang juga teramati di Aceh, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, dan Gorontalo, menimbulkan sejumlah kerusakan di beberapa daerah.

Pekan ini, potensi peningkatan curah hujan diprediksi terjadi di wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Fenomena ini didukung oleh kondisi Dipole Mode Index (DMI) yang negatif, meningkatkan aktivitas konvektif, khususnya di wilayah barat Indonesia. Selain itu, gelombang atmosfer seperti Rossby, Kelvin, dan Madden Julian Oscillation (MJO) diperkirakan masih aktif, sementara nilai Outgoing Longwave Radiation (OLR) dominan negatif, menandakan pertumbuhan awan hujan di Indonesia bagian barat, tengah, dan timur. Sirkulasi siklonik yang terbentuk di Samudra Hindia barat Sumatera dan Selat Makassar turut memperkuat pembentukan awan hujan di sekitarnya.

BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, genangan, dan tanah longsor. Peningkatan kewaspadaan juga diperlukan untuk mencegah gangguan transportasi. Masyarakat diharapkan memelihara saluran drainase dan tempat penampungan air agar tidak tersumbat, memantau informasi cuaca resmi BMKG, dan menyesuaikan rencana aktivitas harian. Di sektor kelautan, nelayan dan pengguna jasa penyeberangan diminta memperhatikan peringatan angin kencang dan gelombang tinggi demi keselamatan.

Dinamika Atmosfer Sepekan

Kondisi atmosfer global, regional, dan lokal memengaruhi cuaca yang bervariasi di seluruh Indonesia. Potensi cuaca signifikan meliputi hujan lebat dan angin kencang di Sumatera, Jawa, serta wilayah Indonesia bagian tengah dan timur. Fase negatif DMI (?1,28) cenderung meningkatkan uap air, sementara anomali OLR negatif menjadi indikator pertumbuhan awan hujan di Sumatra, Jawa, dan wilayah tengah hingga timur.

Aktivitas MJO, gelombang Kelvin, dan gelombang Rossby Ekuator tetap aktif dari Samudra Hindia barat Sumatera hingga selatan Banten, Pulau Jawa, Selat Karimata, Laut Jawa, Sulawesi Utara, Kepulauan Aru, Laut Arafuru, dan Papua Selatan, meningkatkan konveksi dan pembentukan awan hujan. Sirkulasi siklonik diprediksi berada di Samudra Hindia barat Bengkulu dan Selat Makassar, membentuk daerah konvergensi dan konfluensi memanjang dari Perairan barat daya Banten hingga Lampung, Pesisir utara Jawa Barat hingga Banten, Sulawesi Tengah hingga Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tenggara hingga Sulawesi Selatan. 

Kondisi labilitas lokal juga mendukung pembentukan awan hujan di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, sebagian besar Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, dan sebagian besar Papua.

Prospek Cuaca 9–11 September 2025

Selama periode ini, hujan ringan hingga lebat diperkirakan terjadi di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua, dan Papua Selatan.

Wilayah siaga hujan lebat meliputi Aceh, Sumatra Utara, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, dan Papua Pegunungan. Angin kencang terutama berpotensi terjadi di Jawa Barat.

Prospek Cuaca 12–15 September 2025

Secara umum, hujan ringan hingga lebat masih mendominasi kondisi cuaca. Wilayah yang perlu diwaspadai dengan intensitas hujan sedang meliputi Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua, dan Papua Selatan.

Wilayah siaga hujan lebat: Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan. Angin kencang tetap berpotensi terjadi di Jawa Barat.

Imbauan BMKG

BMKG mengimbau masyarakat untuk:

Waspada terhadap cuaca ekstrem, seperti hujan lebat disertai angin kencang dan petir.

Menghindari wilayah terbuka saat hujan disertai petir, serta menjauhi pohon dan bangunan rapuh.

Tetap hidrasi dan gunakan tabir surya ketika cuaca terik.

Siap menghadapi potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.

Pantau informasi cuaca terkini melalui situs BMKG, aplikasi infoBMKG, dan media sosial @infoBMKG.

Tenang dan siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem, serta pahami prosedur evakuasi jika diperlukan.

Informasi cuaca ini akan terus diperbarui sesuai perkembangan kondisi di lapangan, memastikan masyarakat dapat mempersiapkan diri dengan baik menghadapi potensi cuaca ekstrem.

Terkini

Danantara Jadi Pilar Strategis Kemandirian Fiskal Indonesia

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:22 WIB

Hutama Karya Rayakan Harhubnas Dengan Jembatan Ikonik

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:21 WIB

Jasa Marga Tingkatkan Layanan Tol Cipularang Padaleunyi

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:19 WIB

Waskita Karya Garap Proyek Budidaya Ikan Nila

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:17 WIB